annyeonghaseyo~
setelah kemarin disibukkan dengan tugas, ulangan, dan UAS alhamdulilah bisa
juga sekarang nonton drama. Kemarin-kemarin sengaja menimbun stok berbagai
judul drama untuk marathon saat liburan, hahaha. Tapi di tumpukan stok drama di
laptop, mata saya terpikat dengan salah satu drama yang masih on going, hasil
ngopy dari teman, dan hasil cerita teman-teman yang katanya bagus dan yang main
ganteng.
Yepp!
Sesuai judul di atas, namanya “Guardian: The Lonely
and Great God”. Berkisah tentang seorang Goblin atau Dokkaebi
yang hidup abadi. Disini Goblin adalah seorang pria yang sudah hidup selama beratus-ratus
tahun. Awalnya ia adalah seorang prajurit perang, ia berhasil membunuh musuh-musuhnya
dengan pedang. Namun saat ia kembali ke kerajaan, Ia malah dikhianati. Dadanya
di tusuk dengan pedang bekas perangnya. Dalam pedang tersebut telah mengalir
darah banyak orang. Darah musuhnya yang juga keturunan dewa. Ia tidak dapat
mati. Ia akan terus hidup sampai menemukan Pengantinnya. Di masa depan, ia tetaplah
muda. Awalnya ini ia anggap sebagai hadiah, namun lama-lama ini adalah musibah.
Ia telah menyaksikan kematian orang-orang di sekitarnya. Orang-orang yang
disayanginya.
Di
sisi lain, terdapat seorang gadis malang bernama Ji Eun Tak. Ia tinggal bersama
bibinya dan disia-sia. Ibunya meninggal secara mengejutkan saat ulang tahunnya
ke 9. Seharusnya Ia dan Ibunya sudah meninggal 9 tahun lalu, namun diselamatkan
Goblin. Sebagai balasan, Eun Tak adalah pengantin Goblin. Goblin terlibat dalam
urusan hidup-mati manusia. Untuk itu ia juga berhubungan tidak baik dengan
malaikat maut. Malaikat maut mencari Eun
Tak selama 19 tahun karena ia adalah salah satu arwah yang hilang. Konflik akan
berpusat pada 3 peran utama ini. Goblin, Eun Tak, dan Malaikat maut.
Judul
Drama :
Guardian: The Lonely and Great God
Genre :
Fantassy, Romance
Jumlah episode :
16 (to be confirmed)
Stasiun tv :
TvN
Periode tayang :
2 Desember 2016 – 21 Januari 2017
Jadwal
tayang : Jum’at dan Sabtu pkl.
20:00 KST
Pemain
:
Gong
Yoo – Goblin/Dokkaebi/Kim Shin
Kim
Go Eun – Ji Eun Tak
Lee
Dong Wook – Malaikat maut/ Jeoseong-saja/Wang Yeo
Yoo
In Na – kim Sun/ Sunny
Dasar
drama korea ya, Goblin yang biasanya di film barat digambarkan makhluk seram,
seperti di the lord of the ring, di korea digambarkan seorang ahjussi tampan
dan berkarisma. Ahjussi train to Busan saya lebih mengenalnya. Sedangkan
malaikat maut yang juga menyeramkan, digambarkan Oppa imut yang mencoba badass
sesuai perannya. Ah, terlihat karismatik. Untuk peran utama wanita, Saya
mengenalnya sebagai Hong Seol di Cheese In Trap. Kalau di Cheese In Trap dia
sering memasang raut wajah sedih, disini ia sangat kekanak-kanakan. Ceria,
melompat-lompat, tak jarang juga menangis. Tapi, tak jauh berbeda di Cheese In
Trap, disini juga perannya masih melas. Masih menjadi yang tertindas. Menurut
saya dia cocok sih memerankannya dilihat dari wajahnya agak polos-polos
gambleh.
Malaikat maut yang cool |
Sejauh
dua episode yang sudah tayang ini, saya merasa dipermainkan oleh PD-nim. Alur
cerita yang maju mundur membuat kita berpikir selama satu jam dua puluh menit
menonton. Ceritanya seperti potongan-potongan puzzle yang tersusun acak dan
akan terangkai sejalan dengan episode-episodenya sampai tamat. Setiap kejadian dalam cerita saling terkait
walaupun urutan waktunya lompat-lompat. Episode pertama dikemas secara menegangkan
dan merupakan prolog yang memuat garis besar cerita. Di awal episode pertama,
kita akan dibawa ke masa lalu, ke awal asal-usul Goblin. Kemudian kembali ke
masa depan, di tahun 1998. Kembali lagi ke masa lalu, entah abad berapa, dan
kembali ke masa depan sampai Goblin bertemu pengantinnya. Jujur saya, jika kita
tidak benar-benar fokus menonton maka jalan cerita yang kita tangkap tidak akan
tersusun rapi. Mungkin kita akan bertanya-tanya “Ini dari mana kok bisa gini?
Kok bisa gini? Gimana asalnya kok bisa gini? Maksudnya ini gimana sih?”
Sedangkan
episode kedua dikemas lebih ringan. Manis-manis rasa drama korea kita temukan
di episode dua. Romance-romance sudah muncul dan aigoo ahjussi goblin ini
sangat lucu dan menggemaskan walau sudah 30 tahun :3 Coba bayangkan seorang Goblin
dan Malaikat maut bertengkar seperti kakak adik. Goblin. Malaikat maut. Om-Om. Sakti.
Tapi kekanak-kanakan. Wibawanya dimana, hahahaha. Nah, di episode dua kita juga menemukan sambungan
potongan cerita dari episode 1. Kembali lagi disusun secara acak.
Overall,
saya menikmati dua episode yang sudah berjalan ini. Denger-denger rating drama
yang digarap penulis skrip Descendants Of The Sun ini ngalahin dramanya Lee Min
Ho “The Legend Of The Blue Sea” ya? Semoga konsisten ya sampai akhir. Can’t
wait for third episode!