Kamis, 08 Desember 2016

Review Drama Korea Guardian: The Lonely and Great God (Goblin)

annyeonghaseyo~ setelah kemarin disibukkan dengan tugas, ulangan, dan UAS alhamdulilah bisa juga sekarang nonton drama. Kemarin-kemarin sengaja menimbun stok berbagai judul drama untuk marathon saat liburan, hahaha. Tapi di tumpukan stok drama di laptop, mata saya terpikat dengan salah satu drama yang masih on going, hasil ngopy dari teman, dan hasil cerita teman-teman yang katanya bagus dan yang main ganteng. 



Yepp! Sesuai judul di atas, namanya “Guardian: The Lonely and Great God”. Berkisah tentang seorang Goblin atau Dokkaebi yang hidup abadi. Disini Goblin adalah seorang pria yang sudah hidup selama beratus-ratus tahun. Awalnya ia adalah seorang prajurit perang, ia berhasil membunuh musuh-musuhnya dengan pedang. Namun saat ia kembali ke kerajaan, Ia malah dikhianati. Dadanya di tusuk dengan pedang bekas perangnya. Dalam pedang tersebut telah mengalir darah banyak orang. Darah musuhnya yang juga keturunan dewa. Ia tidak dapat mati. Ia akan terus hidup sampai menemukan Pengantinnya. Di masa depan, ia tetaplah muda. Awalnya ini ia anggap sebagai hadiah, namun lama-lama ini adalah musibah. Ia telah menyaksikan kematian orang-orang di sekitarnya. Orang-orang yang disayanginya.

Di sisi lain, terdapat seorang gadis malang bernama Ji Eun Tak. Ia tinggal bersama bibinya dan disia-sia. Ibunya meninggal secara mengejutkan saat ulang tahunnya ke 9. Seharusnya Ia dan Ibunya sudah meninggal 9 tahun lalu, namun diselamatkan Goblin. Sebagai balasan, Eun Tak adalah pengantin Goblin. Goblin terlibat dalam urusan hidup-mati manusia. Untuk itu ia juga berhubungan tidak baik dengan malaikat maut.  Malaikat maut mencari Eun Tak selama 19 tahun karena ia adalah salah satu arwah yang hilang. Konflik akan berpusat pada 3 peran utama ini. Goblin, Eun Tak, dan Malaikat maut.   


Judul Drama               : Guardian: The Lonely and Great God
Genre                          : Fantassy, Romance
Jumlah episode           : 16 (to be confirmed)
Stasiun tv                    : TvN
Periode tayang            : 2 Desember 2016 – 21 Januari 2017
Jadwal tayang             : Jum’at dan Sabtu pkl. 20:00 KST
Pemain                        :
Gong Yoo – Goblin/Dokkaebi/Kim Shin
Kim Go Eun – Ji Eun Tak
Lee Dong Wook – Malaikat maut/ Jeoseong-saja/Wang Yeo
Yoo In Na – kim Sun/ Sunny

Dasar drama korea ya, Goblin yang biasanya di film barat digambarkan makhluk seram, seperti di the lord of the ring, di korea digambarkan seorang ahjussi tampan dan berkarisma. Ahjussi train to Busan saya lebih mengenalnya. Sedangkan malaikat maut yang juga menyeramkan, digambarkan Oppa imut yang mencoba badass sesuai perannya. Ah, terlihat karismatik. Untuk peran utama wanita, Saya mengenalnya sebagai Hong Seol di Cheese In Trap. Kalau di Cheese In Trap dia sering memasang raut wajah sedih, disini ia sangat kekanak-kanakan. Ceria, melompat-lompat, tak jarang juga menangis. Tapi, tak jauh berbeda di Cheese In Trap, disini juga perannya masih melas. Masih menjadi yang tertindas. Menurut saya dia cocok sih memerankannya dilihat dari wajahnya agak polos-polos gambleh.
Malaikat maut yang cool
Sejauh dua episode yang sudah tayang ini, saya merasa dipermainkan oleh PD-nim. Alur cerita yang maju mundur membuat kita berpikir selama satu jam dua puluh menit menonton. Ceritanya seperti potongan-potongan puzzle yang tersusun acak dan akan terangkai sejalan dengan episode-episodenya sampai tamat.  Setiap kejadian dalam cerita saling terkait walaupun urutan waktunya lompat-lompat. Episode pertama dikemas secara menegangkan dan merupakan prolog yang memuat garis besar cerita. Di awal episode pertama, kita akan dibawa ke masa lalu, ke awal asal-usul Goblin. Kemudian kembali ke masa depan, di tahun 1998. Kembali lagi ke masa lalu, entah abad berapa, dan kembali ke masa depan sampai Goblin bertemu pengantinnya. Jujur saya, jika kita tidak benar-benar fokus menonton maka jalan cerita yang kita tangkap tidak akan tersusun rapi. Mungkin kita akan bertanya-tanya “Ini dari mana kok bisa gini? Kok bisa gini? Gimana asalnya kok bisa gini? Maksudnya ini gimana sih?”

Sedangkan episode kedua dikemas lebih ringan. Manis-manis rasa drama korea kita temukan di episode dua. Romance-romance sudah muncul dan aigoo ahjussi goblin ini sangat lucu dan menggemaskan walau sudah 30 tahun :3 Coba bayangkan seorang Goblin dan Malaikat maut bertengkar seperti kakak adik. Goblin. Malaikat maut. Om-Om. Sakti. Tapi kekanak-kanakan. Wibawanya dimana, hahahaha.  Nah, di episode dua kita juga menemukan sambungan potongan cerita dari episode 1. Kembali lagi disusun secara acak.

Overall, saya menikmati dua episode yang sudah berjalan ini. Denger-denger rating drama yang digarap penulis skrip Descendants Of The Sun ini ngalahin dramanya Lee Min Ho “The Legend Of The Blue Sea” ya? Semoga konsisten ya sampai akhir. Can’t wait for third episode!

Jumat, 01 Juli 2016

REVIEW GEKIKARA RAMEN GORENG



  Hallo! Akhirnya saya kembali dengan postingan di blog ini :’) . Saya kembali dengan membawa oleh-oleh  untuk pembaca yaitu, Gekikara Ramen. Mie instant-nya orang Jepang yang pedasnya ngalahin omongan teman di belakang kamu. Ramen ini ada 2 variant, rebus dan goreng seperti mie instant Indonesia. Bedanya sama mie instant Indonesia, isinya lebih banyak. Wadahnya bertuliskan ‘Porsi Besar’ yang berisi mie sekitar 60-70 g. Bumbunya juga lebih sedikit. Untuk yang saya review kali ini, yakni yang goreng, berisi 3 bumbu dan 1 sayuran kering. 3 bumbu tersebut semuanya berwarna merah. Bumbu kering berwarna oranye seperti bumbu kari, bumbu minyak oranye kemerahan (sepertinya sih minyak cabe),dan satu kemasan kecil bumbu kering pedas berwarna merah. Kebayang kan pedasnya kaya apa. Tenang aja, Ramen ini halal kok. Di bumbunya ngga ada semacam minyak babi-nya. Soalnya produksi Nissin food, bukan langsung import dari Jepang. Tulisan di wadahnya juga bahasa Indonesia kok. Jadi, mudah kan baca komposisinya. Yang terpenting, ada label Halal-nya.
 
Gekikara Ramen Goreng
   Di wadahnya ada 2 panduan memasak. Versi jepang dan versi Indonesia. Versi Indonesia ya seperti kalau kita bikin mie instant biasanya. Kalau versi Jepang makan mie-nya langsung dari panci. Setelah mie matang, buang aja airnya terus taburi bumbu. Tapi, saya pilih versi Indonesia karena lebih ringkes aja gitu, hehe. Mungkin sudah budaya makan mie di tempat kelahiran saya kali, ya.

Ini bumbu yang ramen goreng
  3 menit saya menunggu, dan yeay! Mie saya sudah matang. Bagaimana rasanya? Buat kalian pecinta pedas, recomended hukumnya mencicipi ramen goreng ini! Sumpah, sekali suap langsung terasa pedasnya. Saya ngga bisa kalau sekali makan mie porsi besar ini tanpa minum sama sekali. Gimana mau bikin challenge kaya orang-orang di Youtube orang suapan pertama langsung minum, hehehe. Pedasnya itu, pedas cabe tanpa tambahan rempah lain. Pure bubuk cabe. Nyonyor bibir saya setelah makan ini. Beneran.
 
Ini aslinya lebih merah lho
  Saya juga kemarin nyoba yang kuah, tapi pedasnya standar. Pas dimakan ngga kerasa pedas tapi setelah habis nyonyor juga. Pantaslah, soalnya yang kuah bumbunya Cuma 1 doang. Umm, kurang lebih rasanya kaya Pop Mie tapi lebih hambar. Iya, dominan pedasnya gurihnya ngga kerasa. Kerasa rasa-rasa pengawet juga. Tapi, tekstur mie-nya lebih enak dari mie Indonesia.

  Buat kalian yang ngga kuat dengan pedasnya Samyang mie Korea yang lagi tenar itu, mungkin Ramen ini bisa jadi pengganti. Pedas tapi ngga sepedas Samyang. Kata teman-teman sih gitu. Saya sebenarnya belum pernah nyoba Samyang. Iya, belum pernah. Jangan diledekin juga kali. Setelah kepedesan dan nyonyor gara-gara Ramen ini, saya jadi pikir 2x buat nyoba Samyang. Secemen apa saya jadinya nanti. Kalian kalian yang kuat makan Samyang atau Ramen dan ditambah Bon Cabe, you’re da real MVP, guys! Selamat, Kalian telah dinyatakan tahan menghadapi caci maki dunia yang sama-sama pedes! 

  Walau ngga setenar Samyang dan sepedas Samyang, jangan remehkan mie ini. Pedesnya udah cukup. Udah. Buat yang cemen seperti saya udah bikin berkeringat sexy /apaan ini/. Ditambah harganya lebih murah. Hahaha, ini sih yang paling penting. Tapi saya lebih suka mie Indonesia, sih. Bumbunya lebih main di lidah. Apalagi ada bawang gorengnya. #LidahLokal #HidupMieIndonesia #TimIndomie #YangNggaSehatSelaluEnak #WHYYY

Jumat, 02 Oktober 2015

When I Was Meeting Sheila On 7


 
 Selasa, 29 September bisa dikatakan salah satu hari spesial di hidup gue. Karena di siang-siang terik itu, do’a gue alhamdulilah dikabulkan Allah. Jadi suatu hari gue pernah ngobrol sama temen-temen mengenai GEKAES, yaitu acara pensi ulang tahun sekolah gue. Salah satu teman ada yang nanya basa-basi “Kira-kira siapa ya guest star gekaes tahun ini?” Dan gue asal nyeletuk jawab “Sheila On 7.. Aaamiiiiin” . Lalu diikuti Amiin-an temen-temen. Dan asal nyeplos gue waktu itu juga bilang “Nek GSe ancen Sheila On 7 aku bakal ndelok neng ngarep karo jerit-jerit MASS DUTAAA MASS DUTAAAA!” Haha, rasanya nggak nyangka aja celetukan gue jadi kenyataan. Tahun ini, September 2015 menjadi bulan yang unforgettable! SHEILA ON 7 LIVE IN SMANSARAAAA!! WOOOHOOO!! Walaupun siang-siang terik, tapi semuanya sangat antusias. Murid kelas X,XI,XII, Guru, Alumni  semua pada membaur di bawah panggung, nggak peduli panas, gerah, desak-desakan, dan nggak ada gengsi atau senioritas buat moshing bersama. Semuanya Kompak!


  Pertama, Jam 2 siang kalau nggak salah Mas Duta cs naik ke panggung GEKAES langsung nyanyi lagu Selamat Datang yang merupakan Lagu di dalam Album Musim Yang Baik keluaran tahun 2014. Lagu baru Tjoyy. Lagu kesukaan gue juga tjoyyy. Untuk pertama kalinya gue mendengarkan secara langsung Sheila On 7 bermain. Rasanya bedaaa. Lebih seru dibanding gue dengerin sendiri versi mp3 nya. Baru pertama kali juga gue ikut nyanyi teriak-teriak sambil manggilin nama Mas Duta dan Mas Eross. Untung kok gue hafal liriknya, Haha.

  Lagu kedua kalau nggak salah Sahabat Sejati album The Very Best of Sheila On 7-Jalan Terus tahun 2005. Sebelum itu Mas Duta ngucapin Terimakasih buat Smansara  dan bilang “kita ingin kalian merasa seumuran sama Sheila On 7. Mungkin guru kalian sama Sheila On 7 duluan Sheila”. Walaupun kalian ada sebelum aku lahir, tapi aku tetep suka kok mas. Sheila on 7 nggak pernah tua. Mas Duta, Mas Eross, Mas Adam, Mas Brian tetep kece walau udah jadi bapak-bapak. Lagu-lagu kalian ngga pernah usang didengerin di tahun berapapun.

  Di tengah-tengah Sheila on 7 main, gue merasa sangat beruntung. Gue bisa nonton band kesukaan gue tanpa harus ke konser ditambah kebersamaan bersama temen-temen. Kakak kelas di belakang gue tanpa gengsi berbaur sama gue dan gue tanpa canggung ikut hanyut dengan kegembiraan dia. Kita teriak-teriak sama-sama. Sesekali, request lagu ke Mas Duta. Sesekali panggil-panggil para personil. “MASS DUTAAAA.. MASSS DUTAAA”  “MASS EROOOSSS.. MASS EROOOSSS” “MASS ADAAAM.. MASS ADAAAM” “MASS BRIAAAAN.. MAS BRIIIAAAAN” “MASS DUTAA.. LAPANG DADAA” “SEBERAPA PANTASSS...” “PEMUJAA RAHASIAAA” “ITU AKUUUU” “BUKA MATA BUKA TELINGAAA” 

  Dan saat yang pualing gue suka adalah saat nyanyi lagu Lapang Dada. Wooooah, lagu Sheila On 7 paling hits belakangan ini. Saat Mas Eross udah mulai main intronya, tiba-tiba.. Mas Duta malah nyanyi “Pasti ku bisa... melakukannya” otomatis kami yang awalnya excited overload jadi bingung. Tapi kami tetep menikmati lagunya. Setelah sebait, Mas Eross main intro Lapang Dada lagi. Kami loncat-loncat lagi. Tapi endingnya, mas Duta malah nyanyi “Anugerah terindah yang pernah ku miliki” . Polosnya, kami juga ikut nyanyi.  Kami juga jadi backing vokal di akhir lagu. Lalu dengan muka tak bersalah mas Duta berkata “Kae kae sing salah kae dudu aku” . lagi-lagi, Mas Duta malah nyanyi “Saat Lanjut Usia”. Mas Eross evil smile, Mas Brian ikut ketawa ngejek, Mas Adam udah kemoprok, Hahaha. Sebenernya ini mau nyanyi lagu apaa. Tapi setelah sebait lagu “Saat aku lanjut usia” Mas Brian langsung ambil alih intro dengan dentuman drumnya. LAPANG DADA dikumandangkan woaah. Semuanya nyanyi! Sampai saat reff kedua, setelah Mass Eross unjuk skill gitarnya yang subhanallah, kami mendului nyanyi. Dengan spontan Mas Duta bilang “Beloom” Hahaha, rasanya gue malu seneng gemes gimana gitu. Alhasil saat nyanyi, Mas Duta, Mas Eross, dan Mas Adam sambil ketawa kecil. Ah serunyaaa nggak dibuat-buat. Kerennya lagi, di akhir lagu Mas Duta ngerap! Gilee, lagu ini jadi semakin seru. Perbandingan saat dengerin mp3 dengan nonton langsung adalah 5:1000.

  Penampilan mereka diakhiri manis dengan lagu Dan, Perfect time, dan Sebuah Kisah Klasik. Walaupun gue ngga hafal lirik ketiganya, gue ngerasa sedih mendadak. Selain irama lagu-lagu ini slow, gue sedih acara ini harus berakhir. Gue sedih kenapa cuma sebentar. Gue sedih melepas Sheila On 7.  Semua tangan penonton diatas, berayun ke kanan kiri menikmati. Walaupun panas, gerah, debu, sesak gue bisa merasa ada semilir angin yang senada dengan lagu penutup ini. Sejuk namun sekejap. Seperti rasanya gue seneng Sheila On 7 udah sukses menghibur kami tapi tiba-tiba tersadar kesenangan ini akan segera berakhir. Bait lagu Sebuah Kisah Klasik :
 “Bersenang senanglah karna hari ini akan kita rindukan
Di hari nanti
Sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang senanglah karna waktu ini akan kita banggakan
Di hari tua
Sampai jumpa kawanku
Semoga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan  
Mungkin diriku masih ingin bersama kalian
Mungkin jiwaku masih mau sanjungan kalian”

  Jadi akhir termanissssssss bagi gue. Diawali dengan Selamat Datang dan diakhiri dengan Sampai Jumpa. Itu alasan kenapa gue suka mereka. Lagu-lagunya menasehati dengan begitu rendah hati. Akhir kesenangan ini ditandai dengan ucapan Terimakasih Mas Duta dan ucapan sampai jumpanya “Semoga sukses GEKAESnya. Semoga kalian nggak cuma pinter bikin acara tapi juga pinter sekolahnya”. Kemudian bagi-bagi jatah air mineralnya dari atas panggung. Sebelum turun juga sempet nyodorin tangan buat salaman. Diiringi Mas Adam turun lalu dilanjutkan Mas Eross. Sebelum turun, Mas Eross denger jeritan-jeritan kita lalu dia nyodorin salaman dengan pick di tangan. Begitu beruntung orang yang dapet pick gitarnya Mas Eross. Sangat disayangkan gue pendek jadi ngga bisa gapai T_T. Terakhir tinggal Mas Brian. Sebelum turun dia maju terus ngelempar stick drumnya. Dan akhirnya GEKAES XIX selesai. Gue akuin GEKAES sukses besar! Ngga nyangka bisa ngajak Sheila On 7 berpartisipasi.

  Untuk mas-mas Sheila On 7, sesuai lagu kalian “Sebuah Kisah Klasik”, gue percaya kita bakal bisa ketemu lagi. Di lain waktu saat gue sukses dan kalian makin sukses.  Gue bisa ngobrol sama kalian. Karena kemarin gue hanya bisa nonton doang tanpa foto atau salaman apalagi ngobrol T_T.

  Semoga gue bisa tetep suka Sheila on 7 sampai menua. Sebenernya gue belum lama sih suka Sheila On 7. Mulai suka dari 4 tahun lalu. Dan lagu pertama yang gue suka adalah Hari Bersamanya. Entah kenapa lagu itu pas banget di hati. Sampai akhirnya gue cari-cari lagu yang lain, setelah didenger lagu-lagu itu ternyata sering disetel sepupu gue waktu gue masih SD. Sheila on 7 memang melegenda. Terbukti di album terkahir, mereka masih enak didengarkan. Walau pernah tenggelam, kini mereka bangkit di musim yang baik. Dan setelah GEKAES kemarin, entah kenapa saat gue dengerin “Dan” rasanya terharu sedih gimana gitu. Apa ini karena GEKAES atau karena baper semata? Aku tak kan pernah tahu. *nyanyi ala mas Duta* *ngibasin poni ala mas Duta dan mas Brian**diiringi gitar liar mas Eross dan Bass cool Mas Adam*


Selasa, 23 Juni 2015

Review Anime Eyeshield 21

Judul                  : Eyeshield 21
Karya                 : Riichiro Inagaki (cerita) dan Yusuke Murata (mangaka)
Studio                : NAS dan Galloop
Pertama tayang : TV Tokyo
Tahun                 : 2005
Genre                 : Sport and Comedy
Jumlah episode  : 145

     Anime yang mengangkat tema olahraga American Football ini bercerita tentang sekelompok murid SMA Deimon yang tergabung dalam club American Football bernama Deimon Devil Bats. Mereka mempunyai impian menuju Christmas Bowl, sebuah kejuaraan American Football tahunan yang menunjukkan kekuatan Jepang Barat (Kansai) dan kekuatan Jepang timur (Kantou). Sebenarnya, yang pertama kali memimpikan hal ini ialah Kurita. Lalu ia mendapat 2 teman tim bernama Hiruma dan Musashi. Mereka bertiga adalah pendiri tim Devil Bats sekaligus awal mula kisah ini dimulai. Namun sayang tidak banyak yang menyukai olahraga ini sehingga mereka tidak mempunyai anggota selain meminjam ke klub olahraga lain di sekolah.

   Pada tahun ajaran baru, saat Kurita dan Hiruma duduk di kelas 2, mereka mendapat satu anggota baru, Kobayakawa Sena peran utama cerita ini. Sena adalah anak yang dari kecil hanya menjadi pelayan untuk teman-temannya. Ia laki laki lemah dan cengeng sehingga membutuhkan bantuan anak perempuan untuk melindunginya. sampai SMA, ia masih dilindungi Mamori Anezaki, temannya dari kecil.  Awalnya, Sena ingin menjadi manager tim karena Mamori-neechan ingin Sena mempunyai teman sejati dan menyarankannya untuk mengikuti club. Namun, karena Hiruma mengetahui kaki emas Sena saat dikejar 3 orang murid berandalan, yang akhirnya bergabung dalam Devil bats (Hiruma menamakan mereka The Ha-Ha Brothers) ia langsung dijadikan Running Back dalam tim.

   Seiring berjalannya waktu, club ini mempunyai cukup anggota. latihan dan pertandingan yang tentunya tidak mudah banyak mereka lalui. Dengan tidak sadar mereka mulai menyukai American Football dan bertujuan sampai ke Christmas Bowl. Karena banyak momen yang terjadi saat mereka bersama. American Football bukan hanya olahraga namun juga pemersatu kekeluargaan mereka.

   Pada akhirnya mereka sampai ke Christmas Bowl bersama. Impian yang mereka raih dengan tumpah darah perjuangan. Satu mimpi ini berdampak banyak untuk mereka. mereka berhasil menggapai suatu tujuan, membuktikan suatu kemampuan, melewati semua tantangan, dan tentunya membentuk suatu tim yang kuat, peduli, solid, dan kompak. Arti teman sebenarnya.

   Jujur, Eyeshield 21 adalah anime yang paling saya suka. Walaupun mengangkat tema olahraga, namun terdapat banyak sekali pelajaran berharga di dalamnya. Bukan hanya pelajaran tentang American Football, tapi pelajaran mengenai persahabatan, peduli satu sama lain, kepercayaan pada teman, sportivitas, kejujuran, semangat pantang menyerah, dan kerja keras meraih mimpi. Banyak quote-quote yang saya dapatkan dari sini. Quote untuk membakar semangat meraih mimpi. Saya sempat screenshot quote-quotenya :


    Walaupun kelihatannya serius, anime ini dikemas secara rapi dengan menambahkan 50% unsur komedi, 10% action, 20% drama, dan 5% romance. Yang agak menyebalkan adalah terlalu banyak episode pertandingan american football. Satu pertandingan 5-10 episode. Setiap episode ditonjolkan adegan action sehingga menimbulkan suasana tegang. Namun, semakin lama penonton merasa bosan ataupun geram karena ingin cepat mengetahui hasil akhir episode-episode mendramatisir ini. Tapi, setelah pertandingan yang menegangkan, selalu ada episode ringan full comedy. Episode ini cocok untuk meregangkan otot wajah penonton karena episode yang tegang. Setiap episode full comedy, saya sampai menontonnya lebih dari satu kali karena Murata-senpai berhasil menciptakan ekspresi yang kocak dan Inagaki-senpai berhasil membuat cerita yang pecah tapi tetap terhubung dengan tujuan cerita keseluruhan. Ini salah satunya :


    Oh iya, terdapat juga episode filler atau episode flashback ke masa lalu. Biasanya saat episode selesai pertandingan atau episode tengah-tengah pertandingan. Saya terharu setiap nonton episode fillernya. So fucking awesome! Inagaki-senpai pintar dalam menggabungkan momen-momen cerita, Murata-senpai pintar dalam penggambaran suasana. Ditambah lagi sound atau song effect yang bikin air mata mengalir sendiri. Aduh cengeng banget saya ini :(  

    Dari semua poin positif ini, saya paling suka penciptaan karakter Hiruma Youichi. Seorang control tower from hell yang berpenampilan seram tapi sesungguhnya berhati baik. Seorang jenius yang paling bekerja keras memimpin tim-nya, paling peduli terhadap teman-teman timnya, dan yang paling percaya pada seluruh timnya. Ia tidak pernah sekalipun menunjukkan wajah menyerah ataupun sedih. Padahal hidupnya yang paling berat. Ia harus membuat strategi permainan, mengatur latihan, mengatur berhasilnya pertandingan, bertanggung jawa atas teman-teman timnya. Alhasil ia membawa semangat api neraka kepada teman-temannya. Perfect Commander! Ya-Ha!
Hiruma Youichi
    Satu lagi, saya mencium aroma romance antara Hiruma-Mamori dan Sena-Suzuna. Tapi yang paling saya suka adalah HiruMamo. Seorang kapten iblis dan Manager tim malaikat yang suka bertengkar tapi diam-diam saling peduli. Memang sih, Mamori suka peduli sama semua orang, tapi kalau bersama Hiruma, Matanya menunjukkan aura berbeda. Terpancar cahaya ingin melindungi orang yang disayangi. Hiruma pun juga. saat bersama Mamori, sifat iblisnya luluh. Hiruma suka mengancam orang dengan buku ancaman namun saat bersama Mamori, ia tidak mengeluarkannya. Hubungan mereka semakin dekat karena korelasi kerjasama kapten dan manager. Aaaa So cuteee ^^


    Anime ini konsisten kualitasnya, tapi entah kenapa pada episode terakhir terkesan terburu-buru menuntaskan anime ini. Saya sempat bingung menangkap ending cerita. Dimana setelah semifinal turnamen Kantou mengalahkan Oujou White Knights, langsung menuju entah berapa tahun kemudian. Sena menjadi rookie all star Jepang, bermain melawan Hiruma. Mereka di tim yang berbeda. Sedangkan teman-teman yang lain duduk di bangku penonton. Lalu, bagaimana dengan final turnamen kantou? Bagaimana dengan piala christmas bowl? Bagaimana Devil Bats setelah ditinggal Hiruma,Kurita,Musashi? Mengapa kehidupan Hiruma sangat misterius? Bagaimana masa lalu Hiruma? Mengapa HiruMamo tidak berpacaran? Terlalu banyak kepenasaran di episode terakhir. Saya bingung mereka berhasil ke Christmas Bowl atau tidak. Akan lebih seru jika sebelum ending episode, semua dituntaskan 100% agar tidak mengandung kesan "Menggantung". Atau mungkinkah anime ini akan dilanjutkan setelah 10 tahun dirilis? atau akan dibuat film seperti teman-temannya? Saya akan sangat senang jika hal itu terjadi! saya menunggu untuk kejelasan episode terakhir dan kejelasan hubungan HiruMamo ^^

Kamis, 05 Februari 2015

Waktu dan Pindah



    Semalem, gue iseng baca-baca buku Manusia Setengah Salmon karya Raditya Dika. Gue tertarik pada bab terakhir buku ini yang berjudul Manusia Setengah Salmon. Disitu Bang Radith observasi tentang Perpindahan. Ternyata, dalam hidup kita selalu mengalami perpindahan. Pertama, pindah dari rahim ibu ke dunia nyata. Lalu dari bayi pindah ke balita. Lalu kita sekolah sampai SMA. Kita dewasa kuliah lulus kerja. Dan akhirnya menempuh kehidupan baru menikah sampai akhirnya meninggal. Pindah ke alam lain.
    Gue waktu baca langsung mikir. Bener juga, gue sekarang udah 15 tahun. Tahun ini bakal SMA. Trus 2 tahun lagi bikin KTP & SIM. Lalu kuliah. Dan gue berubah jadi orang dewasa. Mengarungi kehidupan kuliah dan anak kost yang katanya kejam. Semua harus mandiri dan harus bisa memanage uang sehari-hari. Setelah 4 tahun kuliah lalu wisuda. Kerja lalu menikah meninggalkan orangtua yang selama ini selalu gue butuhin. Dan gue bakal jadi seorang ibu. Lamban laun akan menjadi seorang nenek dan akhirnya pindah ke alam lain. Gilaaa, hidup ini cepet banget. Ini semua gara-gara waktu. Dia selalu berjalan tanpa kita sadari. Nyadar-nyadar udah cepet aja. Padahal, dia berjalan santai. Dia nggak pernah merubah kecepatannya. Cuma kita aja yang terlalu asyik dengan kehidupan.
   Di bab terakhir buku ini, Bang Radith berpikir bahwa waktu itu kejam. Tiba-tiba temen2 main dia udah pada nikah dan sebagian sudah menggendong anak. Sedangkan Bang Radith masih pacaran. Dalam perjalanan pulang dari resepsi pernikahan temen SMA-nya, dia berpikir. Hidup emang selalu mengalami perpindahan. Dan ia teringat pada Ikan Salmon. Ikan Salmon setiap tahun berenang beribu-ribu kilometer melawan arus sungai untuk bertelur. Sebagian dari mereka mati di tengah jalan karena tidak kuat melawan arus atau di mangsa beruang di permukaan dangkal. Kita nggak perlu jadi manusia super buat menghadapi perpindahan. Kita Cuma perlu jadi Manusia setengah salmon. Berani melawan arus setiap tahun. Kita nggak boleh Cuma diem dalam satu titik. karena dalam perpindahan, kesuksesan menunggu. Kita harus melawan kecemasan saat mau pindah. Yang harus kita lakukan adalah menikmati setiap kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam perpindahan.
   Begitulah kutipan yang gue pahami di Manusia Setengah Salmon. Kita nggak perlu takut dengan perpindahan. Kita nggak perlu menyalahkan waktu. Yang perlu kita lakukan hanyalah menikmati kebahagian-kebahagian di celah kecil perpindahan.
© Iseng Iseng Aja 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis