Kamis, 05 Februari 2015

Waktu dan Pindah



    Semalem, gue iseng baca-baca buku Manusia Setengah Salmon karya Raditya Dika. Gue tertarik pada bab terakhir buku ini yang berjudul Manusia Setengah Salmon. Disitu Bang Radith observasi tentang Perpindahan. Ternyata, dalam hidup kita selalu mengalami perpindahan. Pertama, pindah dari rahim ibu ke dunia nyata. Lalu dari bayi pindah ke balita. Lalu kita sekolah sampai SMA. Kita dewasa kuliah lulus kerja. Dan akhirnya menempuh kehidupan baru menikah sampai akhirnya meninggal. Pindah ke alam lain.
    Gue waktu baca langsung mikir. Bener juga, gue sekarang udah 15 tahun. Tahun ini bakal SMA. Trus 2 tahun lagi bikin KTP & SIM. Lalu kuliah. Dan gue berubah jadi orang dewasa. Mengarungi kehidupan kuliah dan anak kost yang katanya kejam. Semua harus mandiri dan harus bisa memanage uang sehari-hari. Setelah 4 tahun kuliah lalu wisuda. Kerja lalu menikah meninggalkan orangtua yang selama ini selalu gue butuhin. Dan gue bakal jadi seorang ibu. Lamban laun akan menjadi seorang nenek dan akhirnya pindah ke alam lain. Gilaaa, hidup ini cepet banget. Ini semua gara-gara waktu. Dia selalu berjalan tanpa kita sadari. Nyadar-nyadar udah cepet aja. Padahal, dia berjalan santai. Dia nggak pernah merubah kecepatannya. Cuma kita aja yang terlalu asyik dengan kehidupan.
   Di bab terakhir buku ini, Bang Radith berpikir bahwa waktu itu kejam. Tiba-tiba temen2 main dia udah pada nikah dan sebagian sudah menggendong anak. Sedangkan Bang Radith masih pacaran. Dalam perjalanan pulang dari resepsi pernikahan temen SMA-nya, dia berpikir. Hidup emang selalu mengalami perpindahan. Dan ia teringat pada Ikan Salmon. Ikan Salmon setiap tahun berenang beribu-ribu kilometer melawan arus sungai untuk bertelur. Sebagian dari mereka mati di tengah jalan karena tidak kuat melawan arus atau di mangsa beruang di permukaan dangkal. Kita nggak perlu jadi manusia super buat menghadapi perpindahan. Kita Cuma perlu jadi Manusia setengah salmon. Berani melawan arus setiap tahun. Kita nggak boleh Cuma diem dalam satu titik. karena dalam perpindahan, kesuksesan menunggu. Kita harus melawan kecemasan saat mau pindah. Yang harus kita lakukan adalah menikmati setiap kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam perpindahan.
   Begitulah kutipan yang gue pahami di Manusia Setengah Salmon. Kita nggak perlu takut dengan perpindahan. Kita nggak perlu menyalahkan waktu. Yang perlu kita lakukan hanyalah menikmati kebahagian-kebahagian di celah kecil perpindahan.

0 komentar:

Posting Komentar

© Iseng Iseng Aja 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis